Samsung Galaxy Tab S10 Ultra rilis di Indonesia pada Oktober 2024. Ia hadir sebagai penerus dari Galaxy Tab S9 Ultra yang muncul pada 2023. Penampakan keduanya tidak jauh berbeda, tanda bahwa upgrade yang diberikan Samsung tidak terlalu banyak.
Namun demikian, upgrade-upgrade yang ada rasanya dapat membawa Galaxy Tab S10 Ultra menyaingi rival-rivalnya sesama tablet kelas atas. Salah satu upgrade tersebut adalah suntikan performa dari SoC MediaTek Dimensity 9300+.
Terdengar tak lazim? Memang, sebab ini adalah kali pertama Samsung menggunakan SoC MediaTek untuk tablet kelas atasnya. Meski begitu, Dimensity 9300+ bukanlah SoC sembarangan.
Selain peningkatan di sektor dapur pacu, Samsung juga merombak rancang bangun sang tablet, sehingga membuatnya lebih ringan dan lebih kuat. Pertanyaannya, apakah upgrade tersebut sudah cukup untuk menjadikan tablet ini menarik?
Ataukah ada faktor lain yang membuatnya unik? Temukan jawabannya dalam artikel kelebihan dan kekurangan Samsung Galaxy Tab S10 Ultra ini. Ringkasan pembahasan dapat Anda simak pada tabel di bawah.
Spesifikasi Samsung Galaxy Tab S10 Ultra
Layar | Dynamic AMOLED 2X 14.6 inci |
Chipset | MediaTek Dimensity 9300+ |
RAM | 12 GB |
Memori Internal | 256 GB |
Kamera | 13 MP (wide) 8 MP (ultrawide) |
Baterai | Li-Po 11200 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan Samsung Galaxy Tab S10 Ultra
Setidaknya ada enam hal yang menurut saya patut diapresiasi dari Galaxy Tab S10 Ultra. Enam hal tersebut kiranya dapat menjadi alasan mengapa Anda harus mempertimbangkan tablet ini.
1. Bodi Tipis dan Kokoh
Galaxy Tab S10 Ultra nyaris tak ada bedanya dengan sang pendahulu, Galaxy Tab S9 Ultra. Hal itu bisa Anda lihat dari garis antena yang ada di belakang bodi, pemosisian kamera, dan tempat bersandar stylus.
Satu hal yang berbeda adalah dimensinya. Bodi Galaxy Tab S10 Ultra kini lebih tipis, ramping, dan ringan. Ketebalan Galaxy Tab S10 Ultra adalah 5,4 mm, alias 0,1 mm lebih tipis ketimbang pendahulunya.
Soal bobot, Galaxy Tab S10 Ultra punya berat 718 gram untuk versi WiFi, dan 723 gram untuk versi seluler 5G. Berat Galaxy Tab S9 Ultra adalah 732 gram.
Meskipun dari segi ukuran menyusut, bodi Galaxy Tab S10 Ultra justru lebih kokoh dibanding sang pendahulu. Samsung menyebut bodi si tablet pakai bahan armor aluminium baru dengan kekuatan 10 persen lebih oke.
Dengan begitu, Galaxy Tab S10 Ultra lebih tahan goresan dan benturan. Tak cuma itu, Matthew Sholtz, pengulas Android Police, menilai bahwa tablet dengan IP68 ini punya build quality jempolan.
2. Layar Cemerlang dan Tidak Silau
Galaxy Tab S10 Ultra bertahan dengan layar warisan pendahulunya. Ia menggunakan layar Dynamic AMOLED 2X dengan diagonal 14,6 inci. Resolusi layar tersebut adalah 1848 x 2960 piksel, mendukung refresh rate adaptif 120 Hz, dan menggunakan rasio 16:10.
Dalam pengujian Phone Arena, layar Galaxy Tab S10 Ultra mampu meraih tingkat kecerahan sampai 594 nit. Kecerahan tersebut sudah pas banget untuk menjaga keterbacaan layar di kondisi outdoor.
Angkanya sedikit lebih rendah ketimbang Galaxy Tab S9 Ultra yang bisa sampai 603 nit. Meski demikian, ada yang menurut saya lebih penting ketimbang jorjoran masalah tingkat kecerahan. Hal itu adalah tingkat refleksi yang berkurang sebanyak 2 persen.
Kemampuan tersebut didapat berkat adanya lapisan anti refleksi yang terpasang di layar sang tablet. Ketika refleksi berkurang, gangguan melihat layar akibat pantulan cahaya luar bisa diminimalkan. Yang seperti ini cukup membantu bagi Anda yang sering bekerja di luar ruangan.
Dari segi kualitas visual, layar Galaxy Tab S10 Ultra tak perlu dipertanyakan. Warnanya pekat dan penyimpangan warnanya rendah. Rasanya nyaman buat menonton video, mengedit video, menggambar, bahkan hingga kegiatan serius seperti menyusun data spreadsheet.
Adapun layar sang tablet telah mendukung sensor pemindai sidik jari dengan tipe optikal. Anda bisa memanfaatkannya untuk membuka kuncian layar. Responsnya cepat menurut Phone Arena.
3. Speaker Lantang, Enak Didengar
Galaxy Tab S10 Ultra menggunakan empat speaker sehingga konfigurasinya stereo. Keempat speaker tersebut berada di sisi kiri dan kanan frame (tablet pada orientasi horizontal).
Sebagian orang mungkin akan meragukan kualitas suaranya karena speaker tersebut dipasang pada bodi yang tipis. Bodi yang tipis membuat ruang gaung lebih terbatas, sehingga suara jadi kurang lantang.
Namun, ternyata suaranya masih tetap mantap. Phone Arena menyebut suaranya lantang dan berisi. Android Police juga salut dengan kualitas suara speaker Galaxy Tab S10 Ultra yang sama bagusnya dengan sang pendahulu.
Mereka bilang bahwa suara speaker tablet ini bersih dan lantang. Suara enak didengar kala tablet sedang memutar musik, atau memutar video.
4. Performa yang Mantap dari SoC Dimensity 9300+
Galaxy Tab S10 Ultra menggunakan SoC MediaTek Dimensity 9300+. Ini adalah kali pertama Samsung memercayakan tablet kelas teratasnya pada SoC MediaTek. Meski begitu, Dimensity 9300+ bukanlan SoC kaleng-kaleng.
Dimensity 9300+ adalah SoC kelas atas yang dibuat dengan fabrikasi 4 nm TSMC. Ia menggunakan delapan inti CPU dengan rincian 1 inti Cortex X4 3,4 GHz, 3 inti Cortex X4 2,8 GHz, dan 4 inti Cortex A720 2,0 GHz.
Unit pengolah grafis alias GPU memakai Immortalis-G720 yang punya 12 inti. Selain CPU dan GPU, Dimensity 9300+ juga mengandung beberapa komponen seperti prosesor AI (MediaTek NPU 790), ISP atau prosesor sinyal gambar (Imagiq 990), dan prosesor display (MediaTek MiraVision 990).
Dalam dapur pacu Galaxy Tab S10 Ultra, Dimensity 9300+ didukung RAM 12 GB dan penyimpanan internal 256 GB, serta komponen pendingin vapor chamber yang luas areanya ditingkatkan. Adapun penyimpanan tablet ini masih bisa ditingkatkan hingga 1,5 TB dengan cara memasang kartu microSD.
Dengan komposisi tersebut, Samsung mengeklaim Galaxy Tab S10 Ultra mengalami peningkatan CPU sebesar 18 persen, GPU sebesar 28, dan kemampuan AI (NPU) sebesar 14 persen. Peningkatan tersebut didapat jika sang tablet dibandingkan dengan Galaxy Tab S9 Ultra.
- Uji benchmark, penggunaan sehari-hari, dan gaming
Parameter pertama yang perlu ditinjau untuk membuktikan seberapa kencang performa Galaxy Tab S10 Ultra adalah hasil benchmark sintetisnya. Dalam AnTuTu 10, tablet ini mendapatkan skor nyaris 2 juta (1.915.682) berdasarkan pengujian Digit.
Laman Trusted Reviews memperlihatkan Galaxy Tab S10 Ultra mampu meraih skor single-core sebesar 2.155 dan skor multi-core sebesar 7.092. Skor yang cukup tinggi di kalangan tablet Android, tetapi kalah jauh dari Apple iPad Pro 13 2024 dengan SoC Apple M4 (single-core: 3.660, multi-core: 14.555).
Galaxy Tab S10 Ultra juga menunjukkan kebolehannya dalam hal olah grafis. Pada uji 3DMark Wild Life Extreme, ia mendapat skor 4.584, lebih tinggi dari Galaxy Tab S9 Ultra (Snapdragon 8 Gen 2: 3.911). Namun, sekali lagi, masih ketinggalan dari iPad Pro 13 2024 dengan SoC Apple M4 (8.600).
Skor-skor di atas sebenarnya sekadar perkiraan yang belum tentu menggambarkan performa dalam penggunaan sehari-hari. Namun, faktanya, tak ada satu pun penguji yang kecewa dengan performa sang tablet.
Galaxy Tab S10 Ultra mampu dengan gegas mengeksekusi perintah. Para penguji merasakan kelancaran ketika bernavigasi, serta membuka dan menutup aplikasi. Tablet ini juga gesit pada saat perpindahan aplikasi, bahkan ketika aplikasi yang terbuka di dalam background cukup banyak.
Performa sang tablet ketika menjalankan game juga mantap. Laman Digit menyebut Galaxy Tab S10 Ultra mampu mengeksekusi game berat semacam Genshin Impact, Call of Duty: Mobile, dan Asphalt 9. Ketiga game tersebut berjalan tanpa ada kendala.
Laman Android Police menjelaskan, Genshin Impact dapat dimainkan dengan stabil pada kisaran frame rate 60 fps.
5. Produktivitas Nyaman Berkat Stylus dan DeX
Salah satu keuntungan dari tablet yang punya layar lebar dengan rasio 16:10 adalah kenyamanan pandangan. Hal ini berkaitan dengan produktivitas seperti mengolah data dan membuat sketsa yang memerlukan kejelian. Galaxy Tab S10 Ultra pun memenuhi kriteria tersebut.
Anda dapat menjadikan tablet ini sebagai perangkat produktivitas alternatif. Ketika tablet ini dipasangkan dengan stylus, keyboard, hingga mouse, level kenyamanannya mungkin telah mendekati laptop.
Dalam paket penjualannya, Galaxy Tab S10 Ultra telah dibekali stylus S Pen. Stylus magnetik ini memiliki latensi yang sangat rendah, hanya 2,8 milidetik. Sejumlah pengulas mengaku senang dengan S Pen bawaan sang tablet karena beberapa hal.
Mulai dari menawarkan pengalaman menulis seperti pena asli, goresannya akurat, responsif, dan ringan. S Pen tersebut juga punya fitur remote (dengan koneksi Bluetooth) untuk berbagi keperluan, presentasi misalnya.
Lanjut ke keyboard, Galaxy Tab S Ultra turut didukung Book Cover Keyboard Slim. Di Indonesia, keyboard yang juga berfungsi sebagai case tersebut diberikan sebagai bonus. Keyboard diberikan kepada mereka yang membeli Galaxy Tab S10 Ultra pada periode promo, 7 November - 5 Desember 2024.
Satu hal yang baru dari keyboard dengan backlit itu punya tombol Galaxy AI. Ketika Anda memencet tombol Alt + Galaxy AI, maka tablet akan membuka Gemini atau Bixby (tergantung preferensi Anda).
Selain memasang keyboard, mouse, hingga memakai S Pen, kenyamanan produktivitas dapat ditingkatkan dengan mengaktifkan mode DeX. Galaxy Tab S 10 Ultra mendukung DeX baik secara kabel ataupun nirkabel, untuk dihubungkan ke monitor eksternal.
Ketika DeX aktif, pengalaman pemakaian akan lebih mirip seperti menggunakan laptop. Mode ini tak hanya mengubah orientasi tampilan aplikasi menjadi horizontal, tapi pengguna juga diberikan kebebasan dalam membuka beberapa jendela aplikasi secara bertumpuk.
6. Software yang Penuh Fitur AI Plus Didukung Sampai 7 Tahun
Galaxy Tab S10 Ultra hadir dengan sistem operasi Android 14 berlapis antarmuka One UI 6.1. Samsung menjanjikan pembaruan software jangka panjang sampai 7 tahun. Jadi tablet ini bakal mendapat upgrade sampai Android 21 dan tambalan sistem keamanan hingga 2031.
Samsung memang jadi contoh bagi kebanyakan produsen perangkat Android untuk memberi pembaruan software jangka panjang. Tak hanya jaminan pembaruan jangka panjang, software dalam Galaxy Tab S10 Ultra dirancang secara matang.
Di tablet ini, Anda dapat membagi tampilan layar menjadi dua bagian untuk masing-masing aplikasi, dengan cara yang intuitif. Anda juga dapat menjalankan aplikasi secara floating windows, sebagaimana di komputer, untuk keperluan multitasking.
Lebih dari itu, One UI bawaan Galaxy Tab S10 Ultra telah dibubuhi berbagai macam fitur AI dalam paket Galaxy AI. Beberapa fitur AI tersebut adalah kemampuan transkripsi dan meringkas pada aplikasi rekaman suara, menciptakan gambar dari sebuah sketsa, menghapus objek yang tak diinginkan dalam foto.
Selain itu, ada juga fitur penerjemah bahasa secara realtime dalam percakapan, koreksi tata bahasa saat menulis pesan, dan yang paling sederhana adalah Circle to Search alias pencarian informasi terkait suatu objek dalam gambar.
7. Kamera yang Mumpuni untuk Kegiatan Produktif
Galaxy Tab S10 Ultra punya dua kamera belakang dan kamera depan. Dua kamera belakang itu adalah kamera utama 13 MP (f/2.0, autofokus) dan kamera ultrawide 8 MP (f/2.2, fixed focus), plus satu lampu flash.
Sementara dua kamera depannya adalah kamera utama 12 MP (f/2.2, fixed focus), dan kamera ultrawide 12 MP (f/2.4, fixed focus). Baik kamera belakang maupun kamera depan mampu merekam video hingga resolusi 4K 30 fps.
Kamera sebetulnya bukan aspek yang diunggulkan pada sebuah tablet. Sebab kualitasnya tak akan lebih bagus dibandingkan dengan smartphone. Namun, tablet tetap memerlukan kamera untuk dokumentasi standar dan video call.
Untuk masalah ini, kamera Galaxy Tab S10 Ultra dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Keberadaan kamera depan dengan lensa ultrawide jadi poin plus. Pasalnya, Samsung jadi bisa membubuhkan fitur face-follow.
Fitur tersebut membuat kamera bisa mengikuti pergerakan subjek. Dengan begitu, ketika Anda melakukan presentasi, kamera tidak akan kehilangan fokus kendati Anda bergerak ke sana kemari.
Kekurangan Samsung Galaxy Tab S10 Ultra
Galaxy Tab S10 Ultra memang tablet yang bagus. Kendati demikian, tidak ada barang yang sempurna. Beberapa poin di bawah ini adalah hal yang mungkin bisa jadi kekurangan sang tablet. Anda perlu mengetahuinya sebagai bahan pertimbangan.
1. Permasalahan Ergonomika: Ukuran, Bezel, dan Sensor Sidik Jari
Tak diragukan lagi bahwa Galaxy Tab S10 Ultra memiliki dimensi yang besar. Meski bobotnya lebih ringan ketimbang sang pendahulu, Galaxy Tab S10 Ultra tetap bikin pegal saat dipegang lama.
Akan lebih nyaman jika Anda menaruh tablet ini di atas meja atau paha, bisa juga menaruhnya ke case-nya. Catatan selanjutnya terkait desain adalah bezel layarnya yang tipis.
Tren memperlihatkan bahwa orang lebih menyukai perangkat dengan bezel layar yang tipis. Namun, dalam kasus tablet berlayar besar, bezel tipis malah jadi masalah. Pasalnya, ruang bagi tangan untuk menggenggam bodi sang tablet jadi berkurang.
Potensi salah pencet akibat tangan yang masuk ke area layar jadi meningkat. Satu lagi masalah pada desain tablet ini adalah posisi sensor sidik jari yang agak sulit untuk diakses.
Sejumlah pengulas mengaku kesulitan untuk menempelkan jari ke layar, baik saat tablet berada dalam orientasi vertikal (portrait) atau horizontal (landscape). Akan lebih baik jika sensor sidik jarinya dipasang di tombol power agar lebih mudah diakses.
2. Aksesori Mahal dan Kurang Nyaman
Beruntung jika Anda membeli Galaxy Tab S10 Ultra pada masa promo. Jika tidak, Anda kehilangan kesempatan mendapatkan bonus Book Cover Keyboard Slim. Aksesori tersebut memang tidak masuk dalam paket penjualan.
Jika ditebus secara terpisah diluar masa promo, harga Book Cover Keyboard Slim mencapai Rp4.999.000. Harga yang cukup mahal, bahkan lebih mahal dari tablet kelas menengah Galaxy Tab A9+ 5G.
Selain mahal, keyboard tersebut kurang oke buat mengetik. Phone Arena bilang feel mengetiknya kurang clicky dan kurang terasa premium.
3. Belum Banyak Aplikasi Profesional yang Nyetel dengan DeX
Mode DeX pada Galaxy Tab S10 Ultra mungkin bisa membuat orang melupakan laptop. Kemampuannya dalam mengubah tampilan aplikasi membuat pengguna serasa menggunakan laptop. Hanya saja, belum banyak aplikasi Android yang nyetel dengan mode DeX.
Ingat, mode DeX tak sekadar mengubah tampilan aplikasi menjadi lebih lebar serta menempatkan tombol minimize dan close di pojok jendela aplikasi. Namun, DeX juga mengubah cara bernavigasi suatu aplikasi agar mirip seperti menggunakan komputer.
Hanya saja, belum banyak aplikasi Android yang mendukung DeX, termasuk aplikasi produktivitas untuk pekerja kreatif. Kecuali aplikasi editor video, LumaFusion, yang telah mendapat dukungan setelah Samsung bekerja sama dengan pihak pengembang.
Dukungan aplikasi yang minim turut menghambat terciptanya ekosistem, ketika beberapa perangkat terhubung untuk menyelesaikan tugas yang sama. Ekosistem diperlukan bagi orang yang bekerja dengan dua atau tiga perangkat berbeda (misalnya tablet, laptop, dan ponsel) agar workflow bisa lebih seamless.
4. Daya Tahan Baterai Turun, Ngecasnya Kurang Gesit
Galaxy Tab S10 Ultra tidak mengalami perubahan kapasitas baterai. Baterai yang ia bawa tetap 11.200 mAh, sama seperti Galaxy Tab S9 Ultra. Hanya saja, daya tahannya malah menurun ketimbang sang pendahulu.
Menurut Phone Arena, Galaxy Tab S10 Ultra hanya kuat bertahan selama 8 jam 47 menit saat dipakai untuk browsing. Ia kalah dari Galaxy Tab S9 Ultra yang bisa tahan sampai 9 jam 54 menit (nyaris 10 jam). Ia juga kalah dari Apple iPad Pro 13 2024 yang bisa menyala sampai 10 jam 54 menit.
Alangkah baik jika Anda tidak lupa membawa charger ketika bekerja lembur dengan tablet ini. Dukungan pengisian baterai Galaxy Tab S10 Ultra pun tak berubah dari pendahulunya, yakni tetap dengan fast charging 45W.
Kecepatan pengisian 45 Watt tidak buruk-buruk amat pada smartphone yang baterainya sekitar 5000 mAh. Namun, untuk tablet yang baterainya 2 kali lebih besar, ternyata jadi lambat.
Ngecas 0-100 persen memerlukan waktu 2 jam 17 menit dengan charger 45 Watt. Pada masa mendatang, tampaknya Samsung perlu merevisi teknologi pengisian cepat pada produk tabletnya. Dukungan Watt besar dapat mempersingkat waktu pengisian baterai.
Simpulan
Samsung Galaxy Tab S10 Ultra jelas merupakan salah satu tablet terbaik pada 2024. Ia datang dengan peningkatan performa, kemampuan produktivitas yang oke, dan kaya akan fitur-fitur AI yang membantu.
Tablet ini pun mendapat penyegaran konstruksi sehingga lebih tipis dan lebih ringan ketimbang pendahulunya. Jangan lupa pula bahwa ia punya IP68. Masih jarang tablet di kelas atas yang tetap aman saat tak sengaja tercebur ke dalam air.
Kendati demikian, tak semua orang akan cocok dengan tablet yang satu ini. Ukurannya yang besar jadi salah satu alasannya. Selain itu, meski performanya sudah lebih kencang dibanding Galaxy Tab S9 Ultra, ia belum bisa menyaingi iPad Pro 13 2024 dengan SoC Apple M4.
Faktor lain seperti dukungan software yang tak selengkap iPad perlu dipertimbangkan, khususnya bagi Anda yang bergelut di dunia kreatif. Saya pun berpikir bahwa Galaxy Tab S10 Ultra bukanlah opsi upgrade yang tepat bagi Anda yang sekarang menggunakan Galaxy Tab S9 Ultra.
Namun, tablet ini tetap pilihan yang menarik jika Anda menginginkan tablet dengan stylus terbaik, dan kemampuan produktivitas yang mumpuni untuk tugas-tugas kantoran.
Seluruh proses tahapan seleksi 7 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy Tab S10 Ultra Update April 2024 tidak dipungut biaya apapun
Warning!
Ingat ya! Mohon waspada terhadap penipuan, proses rekrutmen karyawan umumnya tidak dipungut biaya apapun alias GRATIS!
Tonton Video 7 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy Tab S10 Ultra Update April 2024 Berikut |
---|
lowongan kerja hari ini,info lowongan kerja hari ini,lowongan kerja batam hari ini,loker cikarang hari ini,loker hari ini,info loker hari ini,loker terbaru hari ini,loker batam hari ini,lowongan kerja terbaru,lowongan kerja,lowongan kerja 2024,lowongan kerja cikarang,lowongan kerja cikarang hari ini,lamaran kerja,info lowongan kerja terbaru,loker cikarang,loker bekasi hari ini,loker mm2100 hari ini,info loker terbaru hari ini,lowongan kerja karawang
Tags : Lowongan Kerja, lowongan kerja hari ini, lowongan kerja terbaru, lowongan kerja 2024, lowongan kerja supir, lowongan pekerjaan, operator produksi, lowongan kerja operator produksi, lowongan kerja cikarang hari ini, info lowongan kerja hari ini, loker jababeka hari ini, loker operator produksi sma/smk di kawasan ejip cikarang, loker operator produksi, loker operator produksi pt kao indonesia, lowongan kerja tanpa ijazah, loker operator produksi pt nok indonesia cikarang,
Artikel Premium |
---|